Rabu, 24 Desember 2014

Mengolah Sampah Menjadi Berkah

Sampah rumah tangga memang selalu membuat masalah. Jika sampah kita tidak diangkut oleh petugas 3 hari saja, tentu akan bau dan berantakan. Sampah yang berasal dari rumah kita bisa macam-macam, ada bekas potongan sayuran, sisa makanan, koran bekas, plastik, buku dan lain-lain.

Untuk meminimalisir sampah yang berantakan dan banyak, pengurus RW 03 Bekasi Regensi 1 yang dimotori oleh kader-kader Posyandu Sari Flamboyan 1 pada bulan Nopember 2013 berinisiatif mendirikan Bank Sampah. Warga RW 03 yang dulu membuang sampahnya kini dapat menyetorkan ke Posko Bank Sampah. Barang bekas yang dapat dijual ke Posko adalah: semua jenis plastik, kardus, koran bekas, besi, kaleng minuman , alumunium, kaleng susu, TV bekas, kulkas, mainan anak-anak dsb.


Warga mengantar sendiri barang bekasnya ke posko, atau bisa juga dijemput oleh petugas ke rumah masing-masing. Barang yang sudah ditimbang, kemudian dicatat sesuai harga yang telah ditentukan. Contohnya, koran bekas dan palstik dibeli seharga Rp 1.100 per kg, aluminimu Rp 8.000 per kg, besi Rp 2.000 per kg, dsb.

Setiap penjual akan mendapat buku tabungan yang berisi catatan penjualan berikut harga dan saldo terakhir. Warga bisa mengambil tunai hasil penjualannya, atau bisa juga ditabung, dikumpulkan dulu hingga jumlahnya banyak, baru nanti bisa diambil, bisa juga langsung di setorkan ke iyuran bulanannya di RT masing-masing.

Setelah ditimbang dan dicatat, barang bekas tersebut kemudian disortir berdasarkan jenisnya, kemudian dibungkus atau diikat dan disimpan di gudang. Sebulan sekali, barang-barang tersebut dijual ke pengepul, dengan harga yang berbeda-beda sesuai jenisnya. Selisih harga pembelian dengan penjualan ini kemudian dikumpulkan oleh kader Posyandu menjadi kas posyandu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan Poyandu Sari Flamboyan 1.

Posko yang buka pada setiap hari Sabtu dan Minggu tersebut, di jaga oleh kader posyandu secara bergiliran. Petugas piket berjumlah 4-5 orang per sekali jaga.

Kini Posko Bank Sampah RW 03 sudah sering dikunjungi oleh tamu dari berbagai instansi, mahasiswa dan kelompok masyarakat atau perorangan. Ada yang ingin belajar bagaimana cara mengolah barang bekas, ada yang meninjau dari pejabat pemerintah yang berjanji akan memberikan bantuan pengembangan, motor pengangkut, dsb.

Saat ini Posko Bank sampah telah merombak jajarang pengurusnya, sesuai ketentuan dari pemerintah daerah bekasi, maka ketua bank sampah disebut Direktur Bank Sampah (keren ya....hehehe..), dijabat oleh Ibu Yusnidar, wakil direkut Ibu Hepiyati, dan beberapa Teller di bagian penimbangan dan penyortiran.

"Alhamdulillah dengan adanya posko Bank Sampah ini, warga semakin sadar untuk memanfaatkan barang bekas. Kami sebagai petugas jua senang-senang saja, iklhas mengurusi semuanya, walaupun agak kotor, tapi sudah terbiasa bahkan menikmati" demikain kata Ibu Yusnidar.

Pada bulan Nopember 2014, tim Posko Bank Sampah diundang oleh Green Community, untuk mempersentasikan tentang pengelolaan bank sampah di PT. Coca Cola cibitung dalam acara Workshop Bekasi Hijau. Workshop tersebut dihadiri oleh berbagai kalangan, seperti Forum Bekasi Hijau, pelajar dan guru dari berbagai sekolah di Kabupaten Bekasi, praktisi lingkungan, pejabat wilayah dan tokoh masyarakat di Cibitung.

Bank Sampah telah memberikan motivasi dan penyadaran kepada warga untuk lebih peduli lingkungan dengan mengumpulkan barang bekas. Disamping itu juga telah menularkan kepada lingkungan di wilayah lain untuk melakukan hal yang sama.

Semoga kegiatan ini yang merupakan salah satu porgram Pengembangan Ekonomi Warga di kepengurusan RW 03 periode 2012-2014 akan dapat dipertahankan dan dimajukan lagi. (shd)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar